Minggu, 06 Mei 2012

Nasehat Ayah untuk putrinya

Sahabatku khususnya para ukhti, bacalah sebuah nasehat yang saya ringkaskan dari sebuah buku yang terkenal di Mekah pada tahun 1987 dan telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, buat kita para ukhti renungilah nasehat ini....

~~~~~~~~~~~~
Wahai putriku... Usia muda tlah aku lewati, aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia.

Dengarlah ucapan dari kata-kataku. Ucapan-ucapan Haq, yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. Semua apa yang akan aku sampaikan adalah dari hidupku sendiri. Karenanya, mungkin engkau belum pernah atau tidak pernah atau tidak akan pernah mendengarnya dari orang lain.

Wahai putriku... Sekarang, wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjol kankan, pergaulan bebas yg bertambah mencolok, masya Allah...Para wanitanya berpakaian terbuka, mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kemungkaran berjalan dengan tenangnya tanpa mampu kita memberantasnya. Taukah engkau apa penyebabnya? Sebabnya ialah, karena sampai hari ini kita belum menemukan pintu kearah perbaikan dan kita tidak tau jalannya.

Wahai putriku, pintu perbaikan ada dihadapanmu. Kunci pintu itu ada ditanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.

Engkau benar putriku, bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan bersikeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.. Engkau berkata kepada si pencuri : silakan masuk...dan setelah engkau kecurian barulang engkau sadar. Baru engkau berteriak : Tolong.....tolo ng.....aku kecurian.

Kalau engkau tau bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman cengkraman serigala.

Kalau engkau sadar bahwa laki-laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri.

Kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba... dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu.

Laki-laki menghendaki yang paling berharga darimu... yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala.

Wahai putriku... Demi Allah, apa yang di khayalkan seorang pemuda ketika ia melihat gadis adalah telanjang dihadapannya tanpa busana.

Saya bersumpah lagi: “Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka memandangmu karena akhlak dan adabnya. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintainya hanyalah sebagai teman akrab. Bohong...bohong .... Demi Allah ia bohong. Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri.

Tidak ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal. Apa sesudah itu wahai putriku??

Renungkanlah!!!

Kalian berdua bersama-sama berkencan, menikmati kelezatan yang hanya sebentar kau rasakan... sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkanmu. Dan engkau??... sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk selama-lamanya.

Dia pergi dengan diam-diam meninggalkanmu, mencari mangsa baru untuk dirayu dan diterkam lagi kegadisannya. Sambil dia mencari dan menikmati mangsa baru, engkau pelan-pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal diperutmu. Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah.

Lelaki itu bebas pergi dan engkau akan terus kecewa dan dihina sepanjang umur karna masyarakat yang tidak mengampuni dosamu.

Seandainya ketika dia mulai merayu, engkau tolak dengan sikap tegas.... engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya...

Seandainya sikapmu itu tidak menghentikan upayanya dan malah bersikap lebih brutal dengan mengucapkan kata-kata jorok dan menggunakan tangannya, cepat-cepat engkau lepas sepatu dari kakimu dan pukulkan kekepalanya dan berteriaklah...

Kalau engkau lakukan itu, pasti semua orang yang ada disekitar tempat itu akan serentak menolongmu. Sesudah itu... dia akan ngeri mengganggu wanita-wanita terhormat.

Wahai putriku.... laki-laki yang baik dan shaleh, akan datang kepadamu dengan segala kerendahan hati, memohon maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan menikahimu.

Pernikahan adalah cita-cita yang paling tinggi bagi wanita. Laki-laki pada dasarnya akan mencari wanita terhormat dan bukan wanita jalang atau bejat. Seandainya seorang laki-laki ta’aruf dengan wanita baik-baik, tetapi sang wanita tiba-tiba berubah akhlaknya, dia nyeleweng dan masuk kepada perangkap nista, cepat-cepat si lelaki tersebut meninggalkannya . Dia akan tegap melangkah keluar. Laki-laki yang baik pasti tidak akan rela melihat anaknya keluar dari perut ibu yang cela dan apalagi membesarkan dan memeliharanya.

Wahai putriku...

Engkau remaja yang cantik, banyak pemuda yang tertarik dan mengharapkanmu. Kecantikanmu seperti sekarang ini apakah akan bertahan terus?
Bagaimana nasibmu setelah tua? Ketika mukamu keriput dan punggung melengkung?
Siapa nanti yang akan mengurusimu? Siapa ketika itu yang akan memperhatikan nasibmu?
Bagaimana deritamu dikemudian hari?

Cobalah kamu renungkan : Apakah pantas disamakan lezatnya berhubungan yang sebentar rasanya itu dengan penderitaan-pen deritaanmu?? Apakah pantas, harga kegadisanmu dibayar begitu murah dan penderitaanmu setelah itu ditembus dengan harga mahal?

Aku adalah ayah dari beberapa putriku, aku menulis ini untuk membela kepentinganmu , berarti aku juga membela kepentingan putriku sendiri. Aku menghendaki yang baik darimu, sebagaimana aku menghendaki yang baik pula dari anakku.

Putriku... mereka, para pemuda kawan iblis, tidak akan berpikir sedikitpun akan nasibmu yang hilang kehormatan dan harga dirimu. Mereka tidak akan menyesal akan perbuatannya yang telah membawa engkau kepada kehinaan dan nama baikmu yang telah cacat. Apabila itu terjadi padamu, maka buktikan, tidak seorangpun yang datang padamu. Mereka akan datang, jika engkau masih bisa dinikmati. Tapi kalau engkau menjadi sakit atau pudar kecantikanmu, mereka akan pergi.

Wahai putriku,
Itulah nasehatku yang haq dan benar.
Mudah-mudahan engkau mau mendengar.
Jangan engkau dengar omongan yang lain.
Yang mengajak kepada lalai.
Hanya ditanganmu wahai putriku.
Bukan ditangan kami kaum pria.
Hanya ditanganmu saja kunci kebaikan.
Kalau engkau mau memperbaiki dirimu,
Maka seluruh umat akan menjadi baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 06 Mei 2012

Nasehat Ayah untuk putrinya

Sahabatku khususnya para ukhti, bacalah sebuah nasehat yang saya ringkaskan dari sebuah buku yang terkenal di Mekah pada tahun 1987 dan telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, buat kita para ukhti renungilah nasehat ini....

~~~~~~~~~~~~
Wahai putriku... Usia muda tlah aku lewati, aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia.

Dengarlah ucapan dari kata-kataku. Ucapan-ucapan Haq, yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. Semua apa yang akan aku sampaikan adalah dari hidupku sendiri. Karenanya, mungkin engkau belum pernah atau tidak pernah atau tidak akan pernah mendengarnya dari orang lain.

Wahai putriku... Sekarang, wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjol kankan, pergaulan bebas yg bertambah mencolok, masya Allah...Para wanitanya berpakaian terbuka, mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kemungkaran berjalan dengan tenangnya tanpa mampu kita memberantasnya. Taukah engkau apa penyebabnya? Sebabnya ialah, karena sampai hari ini kita belum menemukan pintu kearah perbaikan dan kita tidak tau jalannya.

Wahai putriku, pintu perbaikan ada dihadapanmu. Kunci pintu itu ada ditanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.

Engkau benar putriku, bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan bersikeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.. Engkau berkata kepada si pencuri : silakan masuk...dan setelah engkau kecurian barulang engkau sadar. Baru engkau berteriak : Tolong.....tolo ng.....aku kecurian.

Kalau engkau tau bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman cengkraman serigala.

Kalau engkau sadar bahwa laki-laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri.

Kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba... dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu.

Laki-laki menghendaki yang paling berharga darimu... yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala.

Wahai putriku... Demi Allah, apa yang di khayalkan seorang pemuda ketika ia melihat gadis adalah telanjang dihadapannya tanpa busana.

Saya bersumpah lagi: “Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka memandangmu karena akhlak dan adabnya. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintainya hanyalah sebagai teman akrab. Bohong...bohong .... Demi Allah ia bohong. Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri.

Tidak ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal. Apa sesudah itu wahai putriku??

Renungkanlah!!!

Kalian berdua bersama-sama berkencan, menikmati kelezatan yang hanya sebentar kau rasakan... sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkanmu. Dan engkau??... sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk selama-lamanya.

Dia pergi dengan diam-diam meninggalkanmu, mencari mangsa baru untuk dirayu dan diterkam lagi kegadisannya. Sambil dia mencari dan menikmati mangsa baru, engkau pelan-pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal diperutmu. Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah.

Lelaki itu bebas pergi dan engkau akan terus kecewa dan dihina sepanjang umur karna masyarakat yang tidak mengampuni dosamu.

Seandainya ketika dia mulai merayu, engkau tolak dengan sikap tegas.... engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya...

Seandainya sikapmu itu tidak menghentikan upayanya dan malah bersikap lebih brutal dengan mengucapkan kata-kata jorok dan menggunakan tangannya, cepat-cepat engkau lepas sepatu dari kakimu dan pukulkan kekepalanya dan berteriaklah...

Kalau engkau lakukan itu, pasti semua orang yang ada disekitar tempat itu akan serentak menolongmu. Sesudah itu... dia akan ngeri mengganggu wanita-wanita terhormat.

Wahai putriku.... laki-laki yang baik dan shaleh, akan datang kepadamu dengan segala kerendahan hati, memohon maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan menikahimu.

Pernikahan adalah cita-cita yang paling tinggi bagi wanita. Laki-laki pada dasarnya akan mencari wanita terhormat dan bukan wanita jalang atau bejat. Seandainya seorang laki-laki ta’aruf dengan wanita baik-baik, tetapi sang wanita tiba-tiba berubah akhlaknya, dia nyeleweng dan masuk kepada perangkap nista, cepat-cepat si lelaki tersebut meninggalkannya . Dia akan tegap melangkah keluar. Laki-laki yang baik pasti tidak akan rela melihat anaknya keluar dari perut ibu yang cela dan apalagi membesarkan dan memeliharanya.

Wahai putriku...

Engkau remaja yang cantik, banyak pemuda yang tertarik dan mengharapkanmu. Kecantikanmu seperti sekarang ini apakah akan bertahan terus?
Bagaimana nasibmu setelah tua? Ketika mukamu keriput dan punggung melengkung?
Siapa nanti yang akan mengurusimu? Siapa ketika itu yang akan memperhatikan nasibmu?
Bagaimana deritamu dikemudian hari?

Cobalah kamu renungkan : Apakah pantas disamakan lezatnya berhubungan yang sebentar rasanya itu dengan penderitaan-pen deritaanmu?? Apakah pantas, harga kegadisanmu dibayar begitu murah dan penderitaanmu setelah itu ditembus dengan harga mahal?

Aku adalah ayah dari beberapa putriku, aku menulis ini untuk membela kepentinganmu , berarti aku juga membela kepentingan putriku sendiri. Aku menghendaki yang baik darimu, sebagaimana aku menghendaki yang baik pula dari anakku.

Putriku... mereka, para pemuda kawan iblis, tidak akan berpikir sedikitpun akan nasibmu yang hilang kehormatan dan harga dirimu. Mereka tidak akan menyesal akan perbuatannya yang telah membawa engkau kepada kehinaan dan nama baikmu yang telah cacat. Apabila itu terjadi padamu, maka buktikan, tidak seorangpun yang datang padamu. Mereka akan datang, jika engkau masih bisa dinikmati. Tapi kalau engkau menjadi sakit atau pudar kecantikanmu, mereka akan pergi.

Wahai putriku,
Itulah nasehatku yang haq dan benar.
Mudah-mudahan engkau mau mendengar.
Jangan engkau dengar omongan yang lain.
Yang mengajak kepada lalai.
Hanya ditanganmu wahai putriku.
Bukan ditangan kami kaum pria.
Hanya ditanganmu saja kunci kebaikan.
Kalau engkau mau memperbaiki dirimu,
Maka seluruh umat akan menjadi baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar