Minggu, 06 Mei 2012

Laporan Fotosintesis

FOTOSINTESIS

A.      Tujuan Percobaan
1.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan O2
2.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan amilum

B.       Landasan Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah proses pembentukan zat makanan (glukosa) pada tumbuhan yang menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan. Selain menghasilkan zat makanan pada tumbuhan, proses ini juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi pernafasan manusia. Proses fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan. Proses fotosintesis ini tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Disamping itu proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh kemampuan daun menyerap spektrum cahaya, perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan pigmen pada jaringan daun. Kloroplas adalah salah satu pigmen fotosintetik yang berperan penting dalam proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari.
Kloroplas adalah zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Pigmen fotosintesis ini terdapat pada membran tilakoid. Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem. Fotosistem adalah unit dari tumbuhan yang menangkap energi matahari (klorofil).
Lambat cepatnya proses fotosintesis ditentukan oleh :
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimal jika banyak cahaya.
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.

C.      Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia
2.      Corong kaca
3.      Tabung reaksi
4.      Lidi
5.      Kawat penyangga
6.      Korek api
7.      Lampu spiritus
8.      Kaki tiga (tripod)
9.      Kertas timah
10.  Yodium
11.  Alcohol
12.  Daun singkong
13.  Hydrilla
14.  Aquades

D.      Cara Kerja
1.         Pada fotosintesis dihasilkan O2
a.       Mengikat hydrilla verticilliata, mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh
b.      Memasukkan hydrilla verticilliata ke dalam corong kaca, kemudian masukkan keduanya ke dalam gelas kimia
c.       Mengisi tabung reaksi dengan air sampai penuh, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia dalam posisi terbalik
d.      Menyimpan perangkat yang telah di siapkan di bawah cahaya matahari selama 20 menit
e.       Setelah pengamatan selesai, mengambil tabung reaksi tetapi sebelumnya tutup menggunakan tangan, kemudian masukkan bara api ke dalam abung reaksi. Lalu mengamatinya.
2.         Pada fotosintesis dihasilkan amilum
a.       Memilih daun yang sudah lama terkena sinar matahari (daun masih berada pada pohonnya)
b.      Menutup sebagian permukaannya dengan menggunakan kertas timah
c.       Setelah cukup lama terkena sinar matahari daun dapat digunakan
d.      Besoknya memetik daun tersebut
e.       Memasukkan daun yang telah disediakan ke dalam air mendidih sampai layu
f.       Memasukkan daun yang telah layu ke dalam alkohol yang di panaskan sampai warna daun hilang
g.      Kemudian menetesi daun dengan yodium. Lalu mengamatinya.

E.       Hasil Pengamatan
Uji sach
No.
Hasil Uji Yodium
Keterangan
Gejala pada bagian daun yang ditutup
Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup
1.
Berwarna coklat
Berwarna coklat tua
Bagian yang berwarna coklat tua menunjukkan adanya amilum, sedangkan yang berwarna putih pucat menunjukkan tidak adanya amilum.

Uji Ingenhousz

Terkena sinar matahari langsung
Terkena matahari tidak langsung
Tidak terkena matahari
Jumlah gelembung per menit
8 gelembung/menit
10,5 gelembung/menit
2,3 gelembung/menit
Besar pengurangan air per menit
0,365 cm/menit
0,3 cm/menit
0,05 cm/menit



F.       Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi coklat tua. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi coklat tua. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna coklat kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
2.        Uji Ingenhousz
 Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Dan gelas beaker ketiga diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 20 menit dan mencatat perubahannya setiap 5 menit sekali.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

G.      Kesimpulan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Pada uji sachs, daun yang terkena sinar matahari setelah di celupkan pada iodium berubah menjadi berwarna coklat kehitaman. Sedangkan yang tertutup oleh alumunium, warnanya pucat. Hal ini menunjukan bahwa pada daun yang terkena sinar matahari terjadi proses fotosintesis dan menghasilkan amilum. Dan pada daun yang tidak terkena sinar matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

1 komentar:

Minggu, 06 Mei 2012

Laporan Fotosintesis

FOTOSINTESIS

A.      Tujuan Percobaan
1.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan O2
2.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan amilum

B.       Landasan Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah proses pembentukan zat makanan (glukosa) pada tumbuhan yang menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan. Selain menghasilkan zat makanan pada tumbuhan, proses ini juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi pernafasan manusia. Proses fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan. Proses fotosintesis ini tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Disamping itu proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh kemampuan daun menyerap spektrum cahaya, perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan pigmen pada jaringan daun. Kloroplas adalah salah satu pigmen fotosintetik yang berperan penting dalam proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari.
Kloroplas adalah zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Pigmen fotosintesis ini terdapat pada membran tilakoid. Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem. Fotosistem adalah unit dari tumbuhan yang menangkap energi matahari (klorofil).
Lambat cepatnya proses fotosintesis ditentukan oleh :
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimal jika banyak cahaya.
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.

C.      Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia
2.      Corong kaca
3.      Tabung reaksi
4.      Lidi
5.      Kawat penyangga
6.      Korek api
7.      Lampu spiritus
8.      Kaki tiga (tripod)
9.      Kertas timah
10.  Yodium
11.  Alcohol
12.  Daun singkong
13.  Hydrilla
14.  Aquades

D.      Cara Kerja
1.         Pada fotosintesis dihasilkan O2
a.       Mengikat hydrilla verticilliata, mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh
b.      Memasukkan hydrilla verticilliata ke dalam corong kaca, kemudian masukkan keduanya ke dalam gelas kimia
c.       Mengisi tabung reaksi dengan air sampai penuh, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia dalam posisi terbalik
d.      Menyimpan perangkat yang telah di siapkan di bawah cahaya matahari selama 20 menit
e.       Setelah pengamatan selesai, mengambil tabung reaksi tetapi sebelumnya tutup menggunakan tangan, kemudian masukkan bara api ke dalam abung reaksi. Lalu mengamatinya.
2.         Pada fotosintesis dihasilkan amilum
a.       Memilih daun yang sudah lama terkena sinar matahari (daun masih berada pada pohonnya)
b.      Menutup sebagian permukaannya dengan menggunakan kertas timah
c.       Setelah cukup lama terkena sinar matahari daun dapat digunakan
d.      Besoknya memetik daun tersebut
e.       Memasukkan daun yang telah disediakan ke dalam air mendidih sampai layu
f.       Memasukkan daun yang telah layu ke dalam alkohol yang di panaskan sampai warna daun hilang
g.      Kemudian menetesi daun dengan yodium. Lalu mengamatinya.

E.       Hasil Pengamatan
Uji sach
No.
Hasil Uji Yodium
Keterangan
Gejala pada bagian daun yang ditutup
Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup
1.
Berwarna coklat
Berwarna coklat tua
Bagian yang berwarna coklat tua menunjukkan adanya amilum, sedangkan yang berwarna putih pucat menunjukkan tidak adanya amilum.

Uji Ingenhousz

Terkena sinar matahari langsung
Terkena matahari tidak langsung
Tidak terkena matahari
Jumlah gelembung per menit
8 gelembung/menit
10,5 gelembung/menit
2,3 gelembung/menit
Besar pengurangan air per menit
0,365 cm/menit
0,3 cm/menit
0,05 cm/menit



F.       Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi coklat tua. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi coklat tua. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna coklat kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
2.        Uji Ingenhousz
 Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Dan gelas beaker ketiga diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 20 menit dan mencatat perubahannya setiap 5 menit sekali.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

G.      Kesimpulan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Pada uji sachs, daun yang terkena sinar matahari setelah di celupkan pada iodium berubah menjadi berwarna coklat kehitaman. Sedangkan yang tertutup oleh alumunium, warnanya pucat. Hal ini menunjukan bahwa pada daun yang terkena sinar matahari terjadi proses fotosintesis dan menghasilkan amilum. Dan pada daun yang tidak terkena sinar matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

1 komentar: