Minggu, 06 Mei 2012

Laporan Plasmolisis


PLASMOLISIS

A.    Tujuan Percobaan
Mengetahui dan memahami proses plasmolisis pada sel.
                       
B.     Landasan Teori
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran sel pada sel tumbuhan akibat sel berada pada lingkungan yang  bersifat hipertonis. Kondisi sel yang hipotonis terhadap lingkungan mengakibatkan terjadinya peristiwa osmosis dari sel ke lingkungan. Akibatnya kadar air di dalam sel menurun drastis dan membran sel terlepas dari dinding sel.
Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan pekat untuk menyebabkan ekosmosis. Plasmolisis adalah suatu proses yang secara riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat atau materi bisa keluar dari sel, dan bisa masuk melalui membrannya.
Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, ternyata sungguh dinamis dengan lingkungannya, jika memerlukan materi dari luar maka ia harus mengambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk.
Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai homeostatis (seimbang). Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis (plasmolisis) yang membawa sel itu mati.

C.     Alat dan Bahan
1.      Mikroskop
2.      Objek glass
3.      Cover glass
4.      Daun Rhoeo discolor

D.    Langkah Kerja
1.      Membuat preparat daun Rhoeo discolor, kemudian di letakkan di atas objek glass yang telah di tetesi air
2.      Mengamati dibawah mikroskop
3.      Kemudian menetesi preparat daun Rhoeo discolor, dengan larutan NaCl pekat pada bagian samping kaca penutup
4.      Pada bagian samping kiri kaca penutup isap menggunakan kertas isap
5.      Mengamati di bawah mikroskop

E.     Hasil Pengamatan
Gambar Rhoeo discolor
Keterangan
Ditetesi air
Sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal. Warna ungu nampak penuh dan merata.

Ditetesi NaCl
Warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari dinding sel.

F.      Pembahasan
Ketika Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Pada saat larutan garam diteteskan di atas sayatan daun Rhoeodiscolor, lingkungan yang terbentuk di luar sel-sel daun adalah hipertonik, dan hipotonik pada bagian dalam sel. Sesuai dengan prinsip osmosis, yakni perpindahan pelarut melalui selaput semi-permeabel dari konsentrasi pelarut tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi rendah (hipertonik), air akan mengalir keluar dari vakuola menuju luar sel karena adanya tekanan osmosis.
Akibatnya sel daun Rhoeo discolor kehilangan air sehingga sitoplasma yang berwarna ungu mengkerut dan menjauhi dinding sel seolah-olah keluar dan pecah dari sel. Lama-kelamaan sitoplasma memudar menjadi bercak- bercak berwarna ungu. Hal ini terjadi karena larutan garam yang diteteskan berperan sebagai larutan hipertonik, yakni larutan yang konsentrasinya lebih rendah daripadacairan di dalam sel.

G.    Kesimpulan
Plasmolisis dapat terjadi apabila sel tumbuhan diletakkan dilingkungan hipertonik (larutan garam) sehingga air akan keluar dari dalam vakuola karena tekanan osmosis, membuat sitoplasmanya mengerut dan membran plasma lepas dari dinding sel.
Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan pekat untuk menyebabkan ekosmosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 06 Mei 2012

Laporan Plasmolisis


PLASMOLISIS

A.    Tujuan Percobaan
Mengetahui dan memahami proses plasmolisis pada sel.
                       
B.     Landasan Teori
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran sel pada sel tumbuhan akibat sel berada pada lingkungan yang  bersifat hipertonis. Kondisi sel yang hipotonis terhadap lingkungan mengakibatkan terjadinya peristiwa osmosis dari sel ke lingkungan. Akibatnya kadar air di dalam sel menurun drastis dan membran sel terlepas dari dinding sel.
Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan pekat untuk menyebabkan ekosmosis. Plasmolisis adalah suatu proses yang secara riil bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat atau materi bisa keluar dari sel, dan bisa masuk melalui membrannya.
Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, ternyata sungguh dinamis dengan lingkungannya, jika memerlukan materi dari luar maka ia harus mengambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk.
Kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai homeostatis (seimbang). Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis (plasmolisis) yang membawa sel itu mati.

C.     Alat dan Bahan
1.      Mikroskop
2.      Objek glass
3.      Cover glass
4.      Daun Rhoeo discolor

D.    Langkah Kerja
1.      Membuat preparat daun Rhoeo discolor, kemudian di letakkan di atas objek glass yang telah di tetesi air
2.      Mengamati dibawah mikroskop
3.      Kemudian menetesi preparat daun Rhoeo discolor, dengan larutan NaCl pekat pada bagian samping kaca penutup
4.      Pada bagian samping kiri kaca penutup isap menggunakan kertas isap
5.      Mengamati di bawah mikroskop

E.     Hasil Pengamatan
Gambar Rhoeo discolor
Keterangan
Ditetesi air
Sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal. Warna ungu nampak penuh dan merata.

Ditetesi NaCl
Warna ungu menjadi tidak merata, mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari dinding sel.

F.      Pembahasan
Ketika Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Pada saat larutan garam diteteskan di atas sayatan daun Rhoeodiscolor, lingkungan yang terbentuk di luar sel-sel daun adalah hipertonik, dan hipotonik pada bagian dalam sel. Sesuai dengan prinsip osmosis, yakni perpindahan pelarut melalui selaput semi-permeabel dari konsentrasi pelarut tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi rendah (hipertonik), air akan mengalir keluar dari vakuola menuju luar sel karena adanya tekanan osmosis.
Akibatnya sel daun Rhoeo discolor kehilangan air sehingga sitoplasma yang berwarna ungu mengkerut dan menjauhi dinding sel seolah-olah keluar dan pecah dari sel. Lama-kelamaan sitoplasma memudar menjadi bercak- bercak berwarna ungu. Hal ini terjadi karena larutan garam yang diteteskan berperan sebagai larutan hipertonik, yakni larutan yang konsentrasinya lebih rendah daripadacairan di dalam sel.

G.    Kesimpulan
Plasmolisis dapat terjadi apabila sel tumbuhan diletakkan dilingkungan hipertonik (larutan garam) sehingga air akan keluar dari dalam vakuola karena tekanan osmosis, membuat sitoplasmanya mengerut dan membran plasma lepas dari dinding sel.
Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan pekat untuk menyebabkan ekosmosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar