Minggu, 06 Mei 2012

Sejarah Listrik dan Magnet

SEJARAH LISTRIK DAN MAGNET

A.    SEJARAH LISTRIK
Listrik pertama kali ditemukan sekitar 2 500 tahun yang lalu. Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang bernama Thales dari Melitus, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok-gosokkan dengan kain akan dapat menarik bulu atau jerami. Pada tahun 1600 M seorang dokter dari Inggris, William Gilbert mengemukakan bahwa selain batu Amber masih banyak lagi benda-benda yang dapat diberi muatan dengan cara digosok. Oleh Gilbert, batu tersebut diberi nama electrica. Kata electrica diambil dari bahasa Yunani “elektron” yang artinya amber. Baru pada 1646, seorang penulis dan dokter dari Inggris, Thomas Brown menggunakan istilah electricity yang diterjemahkan listrik ke dalam bahasa Indonesia.
Setelah era Thomas Brown, dunia kelistrikan mengalami perkembangan yamg pesat. Berbagai penemuan penting mulai bermunculan, diantaranya adalah sebagai berikut:
v tahun 1670, Otto Von Guericke (ahli fisika, Jerman) menemukan Bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat.
v Pada awal tahun 1700-an, peristiwa hantaran listrik juga di temukan oleh Stephen Gray, lebih jauh Gray juga berhasil mencatat beberapa benda yang bertindak sebagai konduktor dan insolator listrik.
v Pada awal tahun 1700-an, Charles Dufay(ilmuan Prancis) secara terpisah mengamati bahwa muatan listrik terdiri dari dua jenis. Ia menemukan fakta bahwa muatan listrik yang sejenis akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang berbeda jenis akan tarik menarik.
v Tahun 1752-an ilmuan amerika, Benjamin Franklin merumuskan teori bahwa listrik merupakan sejenis fluida yang dapat mengalir dari satu benda ke benda lain. Kilat merupakan salah satu gejala kelistrikan.
v Tahun 1766 ahli kimia inggris, Joseph Priestley membuktikan bahwa gaya di antara muatan-muatan listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara muatan-muatan tersebut. Selain itu ahli fisika perancis, Charles Augustin de Coloumb berhasil menemukan alat untuk menentukan gaya yang berinteraksi di antara muatan-muatan listrik. Alat ini di namakan neraca torsi.
v Pada tahun 1791, Luigi Galvani (ahli Biologi, Italia)  mengumumkan hasil percobaannya yaitu otot pada kaki katak akan berkontraksi ketika di beri arus listrik.
v Pada tahun 1800, ilmuan italia, Alessandro Volta menciptakan baterai pertama kalinya.
v Pada tahun 1819, ilmuan Denmark, Hans Christian Oersted mendemonstrasikan bahwa arus listrik dikelilingi oleh medan magnet.
v Andre Marie Ampere (1775-1836) seorang ilmuwan Prancis menjadi pelopor di bidang listrik dinamis (eletrodinamika).
v Tahun 1827, Georg Simon Ohm (ilmuan Jerman) menjelaskan kemampuan beberapa zat dalam menghantarkan arus listrik dan mengemukakan hukum Ohm tentang hantaran listrik.
v Tahun 1830 ahli fisika amerika, Joseph Henry menemukan bahwa medan magnet yang bergerak akan menimbulkan arus listrik induksi. Gejala yang sama juga di temukan oleh Michael Faraday satu tahun kemudian. Faraday juga menggunakan konsep garis gaya listrik untuk menjelaskan gejala tersebut.
v Pada tahun 1840, ilmuan inggris James Prescott Joule dan ilmuan jerman, Herman Ludwig Ferdinand Von Helmholt mendemonstrasikan bahwa listrik merupakan salah satu bentuk energi.
Pada masa ini teori-teori atau konsep-konsep kelistrikan mengalami penyempurnaan dari sumbangan-sumbangan pemikiran dari berbagai tokoh fisika seperti: James Clerk Maxwell, Heinrich Rudaf Hertz, Guglielmo Marconi, dan ilmuan-ilmuan lainnya. Dan alat-alat kelistrikan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari tangan kreatif Thommas alva edison, Nikola tesla, Proteus stemmetz, dll.

B.    SEJARAH MAGNET
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet sudah ditemukan sejak 2500 tahun Sebelum Masehi. Cleopatra, ratu mesir, merupakan orang yang pertama kali menggunakan magnet untuk menjaga kesehatan. Ratu Cleopatra tidur di batu yang mengandung magnet untuk menjaga agar selalu kelihatan awet muda dan cantik.
Magnet sudah dipakai obat di Cina dari sekitar 2000 SM, dipadukan dengan reflexology dan akupuntur. Di abad ke15 Dokter Paracelsus (Swis) mengakui kekuasaan terapi magnet. Dia menulis surat-surat kedokteran tentang pengaruh magnet atas proses penyembuhan dalam badan. Pada abad ke 16, seorang doctor dari Inggris Dr William Gilbert membuat penelitian mengenai elektrik dan magnetisme. Dia mengeluarkan satu dari buku pertamanya mengenai terapi magnetic yang disebut “De Magnet”.  Dr Gilbert juga merupakan dokter pribadi Ratu Elizabeth I dan dikatakan kalau dia menggunakan manget dibawah petunjuknya. Michael Faraday, yang juga dikenal sebagai penemu Biomagnetik membuat penelitian pada penyembuhan magnetic selama abad ke 18. Pekerjaannya masih digunakan sebagai dasar dan perawatan magnetic saat ini. Dr. Mesmer (Bapak dari hipnotisme) dan Dr. Samual Hahnemann (Bapak dari homoeopathy) juga mengkontribusikannya ke pekerjaannya. Abad ke 20 para ahli termasuk Dr. Kreft doktor Jerman yang pada tahun 1905 mempelajari efek kesembuhan magnet dari penyakit rematik, sciatica dan neuralgia.
Tahun 1926 Dr Criles mempelajari dampak magnet pada sel kanker dan diikuti 10 tahun kemudian pada 1938 dengan Albert Davis membawa keluar percobaannya pada efek dari kutub Utara dan Selatan dari magnet. Bagaimana pun 15 tahun belakangan ini telah diperlihatkan perkembangan Produktif pada pengkajian medis menjadi terapi magnet. Di era modern ini penggunaan magnet sudah sangat luas dan dipergunakan oleh tokoh-tokoh dunia seperti: Ratu Elizabeth II, Bill Clinton dan keluarganya, Michael Jordan, Andre Agassi.
Kelistrikan dan kemagnetan adalah suatu fenomena alam yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan oleh fisikawan Inggris yaitu James Clerk Maxwell. Berbeda dengan para ilmuan sebelumnya yang secara estafet mengembangkan ilmu penegtahuan kelistrikan lewat pengamatan dan percobaan James Clerk Maxwell memberikan kontribusinya dalam bentuk teori yang mampu menerangkan fenomena listrik magnet menjadi satu kesatuan. Menurut Maxwell listrik dan magnet sebenarnya berasal  dari sumber yang sama. Keduanya saling berkaitan erat dalam arti listrik dapat diubah menjadi magnet dan sebaliknya magnet dibangkitkan dengan magnet. Maxwell berusaha untuk merumuskan keterkaitan keduanya dengan bahasa matematis yang sederhana.

Descriptive Text

MARCEL CHANDRAWINATA


Marcel chandrawinata is one of the most actor and model in Indonesia. He was born in Hannover, Germany at March 29, 1987. His family later moved to Indonesia after his birth. His father is Indonesian people, his name Mr. Chandrawinata. And her mother is German, her name is Mrs. Elfriede Fortmann. He has two siblings: twin identical brother Mischa, and elder sister Nadine Chandrawinata.
Marcel is a Catholic. He attended 'Ora et Labora Elementary School' and 'Tirta Martha BPK Penabur Catholic High School'. After graduating from high school, he continued his studies at Pelita Harapan University, majoring in Industrial Engineering. And he graduated from Pelita Harapan University in 2010 with the best value.
Every people know that Marcel is handsome boy. He has white skin. He is tall and slim. He has ovale face. He has black and big eyes. His eyebrow is thin. He has a pointed nose. He has small mouth and his lips is thick. He has short and black hair. He has dimple in his cheek, when he smile.
He always wear jeans, T-shirts and jacket, but sometimes he also wear a shirt, and suit when he come to formal events. He also wear a wristwatch and shoes.
Marcel started his career as teen model before turning his attention to acting. He became famous actor in 2005, after starring in film ‘Catatan Akhir Sekolah’ and ‘Alexandria’. He had appeared in several Indonesian movies including Catatan Akhir Sekolah (2005), Alexandria (2006), Summer Breeze (2008), and Air Terjun Pengantin (2009).
His career in entertainment is very good. Until now, he still continoues to play a movie and sometime he became master of ceremonies.  He has a pleasant personality. He has many friends and fans, his fans are mostly teenage girls. It’s bacause Marcel is very handsome boy.

Laporan Fotosintesis

FOTOSINTESIS

A.      Tujuan Percobaan
1.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan O2
2.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan amilum

B.       Landasan Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah proses pembentukan zat makanan (glukosa) pada tumbuhan yang menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan. Selain menghasilkan zat makanan pada tumbuhan, proses ini juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi pernafasan manusia. Proses fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan. Proses fotosintesis ini tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Disamping itu proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh kemampuan daun menyerap spektrum cahaya, perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan pigmen pada jaringan daun. Kloroplas adalah salah satu pigmen fotosintetik yang berperan penting dalam proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari.
Kloroplas adalah zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Pigmen fotosintesis ini terdapat pada membran tilakoid. Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem. Fotosistem adalah unit dari tumbuhan yang menangkap energi matahari (klorofil).
Lambat cepatnya proses fotosintesis ditentukan oleh :
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimal jika banyak cahaya.
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.

C.      Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia
2.      Corong kaca
3.      Tabung reaksi
4.      Lidi
5.      Kawat penyangga
6.      Korek api
7.      Lampu spiritus
8.      Kaki tiga (tripod)
9.      Kertas timah
10.  Yodium
11.  Alcohol
12.  Daun singkong
13.  Hydrilla
14.  Aquades

D.      Cara Kerja
1.         Pada fotosintesis dihasilkan O2
a.       Mengikat hydrilla verticilliata, mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh
b.      Memasukkan hydrilla verticilliata ke dalam corong kaca, kemudian masukkan keduanya ke dalam gelas kimia
c.       Mengisi tabung reaksi dengan air sampai penuh, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia dalam posisi terbalik
d.      Menyimpan perangkat yang telah di siapkan di bawah cahaya matahari selama 20 menit
e.       Setelah pengamatan selesai, mengambil tabung reaksi tetapi sebelumnya tutup menggunakan tangan, kemudian masukkan bara api ke dalam abung reaksi. Lalu mengamatinya.
2.         Pada fotosintesis dihasilkan amilum
a.       Memilih daun yang sudah lama terkena sinar matahari (daun masih berada pada pohonnya)
b.      Menutup sebagian permukaannya dengan menggunakan kertas timah
c.       Setelah cukup lama terkena sinar matahari daun dapat digunakan
d.      Besoknya memetik daun tersebut
e.       Memasukkan daun yang telah disediakan ke dalam air mendidih sampai layu
f.       Memasukkan daun yang telah layu ke dalam alkohol yang di panaskan sampai warna daun hilang
g.      Kemudian menetesi daun dengan yodium. Lalu mengamatinya.

E.       Hasil Pengamatan
Uji sach
No.
Hasil Uji Yodium
Keterangan
Gejala pada bagian daun yang ditutup
Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup
1.
Berwarna coklat
Berwarna coklat tua
Bagian yang berwarna coklat tua menunjukkan adanya amilum, sedangkan yang berwarna putih pucat menunjukkan tidak adanya amilum.

Uji Ingenhousz

Terkena sinar matahari langsung
Terkena matahari tidak langsung
Tidak terkena matahari
Jumlah gelembung per menit
8 gelembung/menit
10,5 gelembung/menit
2,3 gelembung/menit
Besar pengurangan air per menit
0,365 cm/menit
0,3 cm/menit
0,05 cm/menit



F.       Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi coklat tua. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi coklat tua. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna coklat kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
2.        Uji Ingenhousz
 Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Dan gelas beaker ketiga diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 20 menit dan mencatat perubahannya setiap 5 menit sekali.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

G.      Kesimpulan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Pada uji sachs, daun yang terkena sinar matahari setelah di celupkan pada iodium berubah menjadi berwarna coklat kehitaman. Sedangkan yang tertutup oleh alumunium, warnanya pucat. Hal ini menunjukan bahwa pada daun yang terkena sinar matahari terjadi proses fotosintesis dan menghasilkan amilum. Dan pada daun yang tidak terkena sinar matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

Minggu, 06 Mei 2012

Sejarah Listrik dan Magnet

SEJARAH LISTRIK DAN MAGNET

A.    SEJARAH LISTRIK
Listrik pertama kali ditemukan sekitar 2 500 tahun yang lalu. Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang bernama Thales dari Melitus, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok-gosokkan dengan kain akan dapat menarik bulu atau jerami. Pada tahun 1600 M seorang dokter dari Inggris, William Gilbert mengemukakan bahwa selain batu Amber masih banyak lagi benda-benda yang dapat diberi muatan dengan cara digosok. Oleh Gilbert, batu tersebut diberi nama electrica. Kata electrica diambil dari bahasa Yunani “elektron” yang artinya amber. Baru pada 1646, seorang penulis dan dokter dari Inggris, Thomas Brown menggunakan istilah electricity yang diterjemahkan listrik ke dalam bahasa Indonesia.
Setelah era Thomas Brown, dunia kelistrikan mengalami perkembangan yamg pesat. Berbagai penemuan penting mulai bermunculan, diantaranya adalah sebagai berikut:
v tahun 1670, Otto Von Guericke (ahli fisika, Jerman) menemukan Bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat.
v Pada awal tahun 1700-an, peristiwa hantaran listrik juga di temukan oleh Stephen Gray, lebih jauh Gray juga berhasil mencatat beberapa benda yang bertindak sebagai konduktor dan insolator listrik.
v Pada awal tahun 1700-an, Charles Dufay(ilmuan Prancis) secara terpisah mengamati bahwa muatan listrik terdiri dari dua jenis. Ia menemukan fakta bahwa muatan listrik yang sejenis akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang berbeda jenis akan tarik menarik.
v Tahun 1752-an ilmuan amerika, Benjamin Franklin merumuskan teori bahwa listrik merupakan sejenis fluida yang dapat mengalir dari satu benda ke benda lain. Kilat merupakan salah satu gejala kelistrikan.
v Tahun 1766 ahli kimia inggris, Joseph Priestley membuktikan bahwa gaya di antara muatan-muatan listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara muatan-muatan tersebut. Selain itu ahli fisika perancis, Charles Augustin de Coloumb berhasil menemukan alat untuk menentukan gaya yang berinteraksi di antara muatan-muatan listrik. Alat ini di namakan neraca torsi.
v Pada tahun 1791, Luigi Galvani (ahli Biologi, Italia)  mengumumkan hasil percobaannya yaitu otot pada kaki katak akan berkontraksi ketika di beri arus listrik.
v Pada tahun 1800, ilmuan italia, Alessandro Volta menciptakan baterai pertama kalinya.
v Pada tahun 1819, ilmuan Denmark, Hans Christian Oersted mendemonstrasikan bahwa arus listrik dikelilingi oleh medan magnet.
v Andre Marie Ampere (1775-1836) seorang ilmuwan Prancis menjadi pelopor di bidang listrik dinamis (eletrodinamika).
v Tahun 1827, Georg Simon Ohm (ilmuan Jerman) menjelaskan kemampuan beberapa zat dalam menghantarkan arus listrik dan mengemukakan hukum Ohm tentang hantaran listrik.
v Tahun 1830 ahli fisika amerika, Joseph Henry menemukan bahwa medan magnet yang bergerak akan menimbulkan arus listrik induksi. Gejala yang sama juga di temukan oleh Michael Faraday satu tahun kemudian. Faraday juga menggunakan konsep garis gaya listrik untuk menjelaskan gejala tersebut.
v Pada tahun 1840, ilmuan inggris James Prescott Joule dan ilmuan jerman, Herman Ludwig Ferdinand Von Helmholt mendemonstrasikan bahwa listrik merupakan salah satu bentuk energi.
Pada masa ini teori-teori atau konsep-konsep kelistrikan mengalami penyempurnaan dari sumbangan-sumbangan pemikiran dari berbagai tokoh fisika seperti: James Clerk Maxwell, Heinrich Rudaf Hertz, Guglielmo Marconi, dan ilmuan-ilmuan lainnya. Dan alat-alat kelistrikan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari tangan kreatif Thommas alva edison, Nikola tesla, Proteus stemmetz, dll.

B.    SEJARAH MAGNET
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet sudah ditemukan sejak 2500 tahun Sebelum Masehi. Cleopatra, ratu mesir, merupakan orang yang pertama kali menggunakan magnet untuk menjaga kesehatan. Ratu Cleopatra tidur di batu yang mengandung magnet untuk menjaga agar selalu kelihatan awet muda dan cantik.
Magnet sudah dipakai obat di Cina dari sekitar 2000 SM, dipadukan dengan reflexology dan akupuntur. Di abad ke15 Dokter Paracelsus (Swis) mengakui kekuasaan terapi magnet. Dia menulis surat-surat kedokteran tentang pengaruh magnet atas proses penyembuhan dalam badan. Pada abad ke 16, seorang doctor dari Inggris Dr William Gilbert membuat penelitian mengenai elektrik dan magnetisme. Dia mengeluarkan satu dari buku pertamanya mengenai terapi magnetic yang disebut “De Magnet”.  Dr Gilbert juga merupakan dokter pribadi Ratu Elizabeth I dan dikatakan kalau dia menggunakan manget dibawah petunjuknya. Michael Faraday, yang juga dikenal sebagai penemu Biomagnetik membuat penelitian pada penyembuhan magnetic selama abad ke 18. Pekerjaannya masih digunakan sebagai dasar dan perawatan magnetic saat ini. Dr. Mesmer (Bapak dari hipnotisme) dan Dr. Samual Hahnemann (Bapak dari homoeopathy) juga mengkontribusikannya ke pekerjaannya. Abad ke 20 para ahli termasuk Dr. Kreft doktor Jerman yang pada tahun 1905 mempelajari efek kesembuhan magnet dari penyakit rematik, sciatica dan neuralgia.
Tahun 1926 Dr Criles mempelajari dampak magnet pada sel kanker dan diikuti 10 tahun kemudian pada 1938 dengan Albert Davis membawa keluar percobaannya pada efek dari kutub Utara dan Selatan dari magnet. Bagaimana pun 15 tahun belakangan ini telah diperlihatkan perkembangan Produktif pada pengkajian medis menjadi terapi magnet. Di era modern ini penggunaan magnet sudah sangat luas dan dipergunakan oleh tokoh-tokoh dunia seperti: Ratu Elizabeth II, Bill Clinton dan keluarganya, Michael Jordan, Andre Agassi.
Kelistrikan dan kemagnetan adalah suatu fenomena alam yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan oleh fisikawan Inggris yaitu James Clerk Maxwell. Berbeda dengan para ilmuan sebelumnya yang secara estafet mengembangkan ilmu penegtahuan kelistrikan lewat pengamatan dan percobaan James Clerk Maxwell memberikan kontribusinya dalam bentuk teori yang mampu menerangkan fenomena listrik magnet menjadi satu kesatuan. Menurut Maxwell listrik dan magnet sebenarnya berasal  dari sumber yang sama. Keduanya saling berkaitan erat dalam arti listrik dapat diubah menjadi magnet dan sebaliknya magnet dibangkitkan dengan magnet. Maxwell berusaha untuk merumuskan keterkaitan keduanya dengan bahasa matematis yang sederhana.

Descriptive Text

MARCEL CHANDRAWINATA


Marcel chandrawinata is one of the most actor and model in Indonesia. He was born in Hannover, Germany at March 29, 1987. His family later moved to Indonesia after his birth. His father is Indonesian people, his name Mr. Chandrawinata. And her mother is German, her name is Mrs. Elfriede Fortmann. He has two siblings: twin identical brother Mischa, and elder sister Nadine Chandrawinata.
Marcel is a Catholic. He attended 'Ora et Labora Elementary School' and 'Tirta Martha BPK Penabur Catholic High School'. After graduating from high school, he continued his studies at Pelita Harapan University, majoring in Industrial Engineering. And he graduated from Pelita Harapan University in 2010 with the best value.
Every people know that Marcel is handsome boy. He has white skin. He is tall and slim. He has ovale face. He has black and big eyes. His eyebrow is thin. He has a pointed nose. He has small mouth and his lips is thick. He has short and black hair. He has dimple in his cheek, when he smile.
He always wear jeans, T-shirts and jacket, but sometimes he also wear a shirt, and suit when he come to formal events. He also wear a wristwatch and shoes.
Marcel started his career as teen model before turning his attention to acting. He became famous actor in 2005, after starring in film ‘Catatan Akhir Sekolah’ and ‘Alexandria’. He had appeared in several Indonesian movies including Catatan Akhir Sekolah (2005), Alexandria (2006), Summer Breeze (2008), and Air Terjun Pengantin (2009).
His career in entertainment is very good. Until now, he still continoues to play a movie and sometime he became master of ceremonies.  He has a pleasant personality. He has many friends and fans, his fans are mostly teenage girls. It’s bacause Marcel is very handsome boy.

Laporan Fotosintesis

FOTOSINTESIS

A.      Tujuan Percobaan
1.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan O2
2.         Memahami dan membuktikan dalam fotosintesis dihasilkan amilum

B.       Landasan Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah proses pembentukan zat makanan (glukosa) pada tumbuhan yang menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan. Selain menghasilkan zat makanan pada tumbuhan, proses ini juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi pernafasan manusia. Proses fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan. Proses fotosintesis ini tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Disamping itu proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh kemampuan daun menyerap spektrum cahaya, perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan pigmen pada jaringan daun. Kloroplas adalah salah satu pigmen fotosintetik yang berperan penting dalam proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari.
Kloroplas adalah zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Pigmen fotosintesis ini terdapat pada membran tilakoid. Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem. Fotosistem adalah unit dari tumbuhan yang menangkap energi matahari (klorofil).
Lambat cepatnya proses fotosintesis ditentukan oleh :
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimal jika banyak cahaya.
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.

C.      Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia
2.      Corong kaca
3.      Tabung reaksi
4.      Lidi
5.      Kawat penyangga
6.      Korek api
7.      Lampu spiritus
8.      Kaki tiga (tripod)
9.      Kertas timah
10.  Yodium
11.  Alcohol
12.  Daun singkong
13.  Hydrilla
14.  Aquades

D.      Cara Kerja
1.         Pada fotosintesis dihasilkan O2
a.       Mengikat hydrilla verticilliata, mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh
b.      Memasukkan hydrilla verticilliata ke dalam corong kaca, kemudian masukkan keduanya ke dalam gelas kimia
c.       Mengisi tabung reaksi dengan air sampai penuh, kemudian masukkan ke dalam gelas kimia dalam posisi terbalik
d.      Menyimpan perangkat yang telah di siapkan di bawah cahaya matahari selama 20 menit
e.       Setelah pengamatan selesai, mengambil tabung reaksi tetapi sebelumnya tutup menggunakan tangan, kemudian masukkan bara api ke dalam abung reaksi. Lalu mengamatinya.
2.         Pada fotosintesis dihasilkan amilum
a.       Memilih daun yang sudah lama terkena sinar matahari (daun masih berada pada pohonnya)
b.      Menutup sebagian permukaannya dengan menggunakan kertas timah
c.       Setelah cukup lama terkena sinar matahari daun dapat digunakan
d.      Besoknya memetik daun tersebut
e.       Memasukkan daun yang telah disediakan ke dalam air mendidih sampai layu
f.       Memasukkan daun yang telah layu ke dalam alkohol yang di panaskan sampai warna daun hilang
g.      Kemudian menetesi daun dengan yodium. Lalu mengamatinya.

E.       Hasil Pengamatan
Uji sach
No.
Hasil Uji Yodium
Keterangan
Gejala pada bagian daun yang ditutup
Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup
1.
Berwarna coklat
Berwarna coklat tua
Bagian yang berwarna coklat tua menunjukkan adanya amilum, sedangkan yang berwarna putih pucat menunjukkan tidak adanya amilum.

Uji Ingenhousz

Terkena sinar matahari langsung
Terkena matahari tidak langsung
Tidak terkena matahari
Jumlah gelembung per menit
8 gelembung/menit
10,5 gelembung/menit
2,3 gelembung/menit
Besar pengurangan air per menit
0,365 cm/menit
0,3 cm/menit
0,05 cm/menit



F.       Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi coklat tua. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi coklat tua. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna coklat kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
2.        Uji Ingenhousz
 Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Dan gelas beaker ketiga diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 20 menit dan mencatat perubahannya setiap 5 menit sekali.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.

G.      Kesimpulan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Pada uji sachs, daun yang terkena sinar matahari setelah di celupkan pada iodium berubah menjadi berwarna coklat kehitaman. Sedangkan yang tertutup oleh alumunium, warnanya pucat. Hal ini menunjukan bahwa pada daun yang terkena sinar matahari terjadi proses fotosintesis dan menghasilkan amilum. Dan pada daun yang tidak terkena sinar matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, jumlah gelembung per menitnya adalah 8 gelembung/menit dan penurunan jumlah air nya adalah 0,365 cm/menit. Pada tempat yang terkena sinar matahari secara tidak langsung, jumlah gelembung per menitnya  10,5 gelembung/menit dan penurunan jumlah airnya adalah 0,3 cm/menit. Pada tempat yang tidak terkena sinar matahari, jumlah gelembung per menitnya adalah 2,3 gelembung/menit dan 0,05 cm/menit.
Jadi, cahaya matahari sangat berpengaruh pada proses fotosintesis. Hal itu terbukti dengan adanya perbedaan gelembung yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis terjadi. Dan pada fotosintesis dihasilkan O2.